woww

Minggu, 13 November 2011

cara mengatasi dan mengobati jerawat

jerawat identik dengan wajah berminyak. wajah berjerawat sudah pasti mengurangi rasa percaya diri. nah,saya akan berbagi tips untuk mengbati jerawat yang bersarang dimuka ..
saat jerawat muncul, olesi dengan salep PI KANG SHUANG..,
salep ini mudah kok di dapat yaitu di apotik dengan harga yang sangat murah..

Rabu, 09 November 2011

prinsip pemberian obat


A.             Prinsip Pemberian Obat

Pemberian obat merupakan salah satu tugas perawat yang sangat penting dalam melaksanakan asuhan keperawatan terhadap pasien. Dulu prinsip pemberian obat dikenal dengan istilah 5 Benar (5 B) kemudian ditambahkan 1 point menjadi 6 Benar (6 B) karena pendokumentasian juga memegang peranan yang penting dalam pemberian obat.
Tetapi kini 6 B disempurnakan lagi menjadi 8 B ditambah 1 W, hal ini untuk memperkecil kesalahan dalam pemberian obat.
v  8B 1W ( 8 Benar 1Waspada Efek Samping )

1.      Benar Pasien
Sebelum obat diberikan, terlebih dahulu periksa nama pasien, no RM, ruang tempat pasien dirawat, catatan pemberian obat / kartu obat. Jika pasien dalam keadaan tidak sadar atau bayi bisa dicek melalui gelang identitas, pasien gangguan mental bisa ditanyakan langsung pada keluarganya.
2.      Benar Obat
Memastikan bahwa nama dagang sesuai dengan nama generik  obat atau kandungan obat, jika kita tidak yakin dengan nama dagang obat bisa ditanyakan nama generiknya  atau kandungan obat pada apoteker.  Sebelum memberi obat kepada pasien, label pada botol atau kemasannya harus diperiksa tiga kali. Pertama saat membaca permintaan obat dan botolnya diambil dari rak obat, kedua label botol dibandingkan dengan obat yang diminta, ketiga saat dikembalikan ke rak obat. Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke bagian farmasi.
3.      Benar Dosis
Memastikan dosis yang diberikan sesuai dengan instruksi dokter dan catatan pemberian obat. Jika ragu, perawat harus berkonsultasi dengan dokter yang menulis resep atau apoteker sebelum diberikan ke pasien. Sebaiknya gunakan dosis dalam gram bukan dalam ampul. Misalnya 3 × 4 mg bukan 3 × 1 amp.
4.      Benar Waktu
Periksa waktu pemberian obat sesuai dengan waktu yang tertera pada  catatan pemberian obat , misalnya obat diberikan 2 kali sehari maka catatan pemberian obat akan tertera waktu pemberian misalnya jam 6 pagi dan 6 sore. Perhatikan apakah obat diberikan sebelum atau sesudah makan.
5.      Benar Cara / Rute
Memeriksa label obat untuk memastikan obat tersebut dapat diberikan sesuai cara yang diinstruksikan dan periksa pada label cara pemberian obat . Misalnya oral, parenteral, topikal, rektal, inhalasi, IV, IM.        
6.      Benar Dokumentasi
Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan, dosis, cara, waktu dan oleh siapa obat itu diberikan. Bila pasien menolak meminum obat atau tidak dapat diminum harus dicatat dan dilaporkan.
7.      Benar Expired/Kadaluwarsa
Harus diperhatikan expired date / masa kadaluwarsa obat yang akan diberikan.Biasanya pada ampul atau etiket tertera kapan obat tersebut kadaluwarsa. Perhatikan perubahan warna (dari bening menjadi keruh),  tablet menjadi basah /bentuknya rusak.
8.      Benar Informasi
Pasien harus mendapatkan informasi yang benar tentang obat yang akan diberikan sehingga tidak ada lagi kesalahan dalam pemberian obat.
9.      Waspada Efek samping
Sebagai perawat kita harus mengetahui efek samping dari obat yang akan kita berikan. Sehingga kita lebih berhati -hati terhadap obat yang akan kita berikan ke pasien.

Selasa, 08 November 2011

teori konsep keperawatan


BAB I
TEORI KONSEP KEPERAWATAN

A.              Teori Nightingale
Florence Nightingale (1959) mengembangkan teori keperawatan yang sangat dipengaruhi oleh pandangan filosofinya tentang interaksi manusia dengan lingkungannya. Ia melihat penyakit sebagai proses pergantian/perbaikan (reparative proses). Upaya membantu proses parbaikan/pergantian tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan manipulasi lingkungan external. Manusia mempunyai kemampuan alamiah terhadap proses penyembuhan.
Nightingale meyakini bahwa kondisi lingkungan yang sehat penting untuk penanganan perawatan yang layak. Komponen lingkungan yang berpengaruh pada kesehatan, antara lain :
1.  Udara segar
2.  Air bersih
3.  Saluran pembuangan
4.  Kebersihan
5.  Cahaya

Ø  Gambaran model konseptual Floren Nightingale :
1.    Definisi keperawatan adalah profesi untuk wanita dengan tujuan menemukan dan menggunakan hukum alam dalam pembangunan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Ningtingale menegaskan bahwa keperawatan adl. Ilmu dan kiat yang memerlukan pendidikan formal untuk merawat orang yang sakit.
2.    Tujuan tindakan keperawatan adalah memelihara, mencegah infeksi, dan cedera, memulihkan dari sakit, melakukan pendidikan kesehatan serta mengendalikan
3.    Alasan tindakan keperawatan yakni menempatkan manusia pada kondisi yang terbaik secara alami untuk menyembuhkan atau meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dan luka.
4.    Konsep individu adalah merupakan kesatuan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual yang lengkap dan berpotensi.
5.    Konsep sehat adalah keadaan bebas dari penyakit dan dapat menggunakan kekuatannya secara penuh.
6.    Konsep lingkungan adalah bagian eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan sakitnya seseorang.

B.              Teori Henderson
1.    Manusia
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan komponen penanganan perawatan.
Ø   Keempat belas kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
1.       Bernafas secra normal
2.       Makan dan minum secara cukup
3.       Membuang kotoran tubuh
4.       Bergerak dan menjada posisi yang diinginkan
5.       Tidur dan istirahat
6.       Memilih pakaian yang sesuai
7.       Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan mengubah lingkungan
8.       Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta melindungi integumen
9.       Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai
10.    Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut, atau pendapat
11.    Beribadah sesuai dengan keyakinan
12.    Bekerja dengan tata cara yang mengandung prestasi
13.    Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi
14.    Belajar mengetahui dan memuaskan atau rasa penasaran yang menuntun pada perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia
2.    Keperawatan
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi independence di dalam penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan manusia (14 komponen di atas). Untuk menjlankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.

3.    Kesehatan
Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak, serta pengetahuan yang cukup.

4.       Lingkungan
Ø  Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan.
a)       Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit akan menghambat kemampuan tersebut
b)       Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis
c)       Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan
d)       Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar dalam memberikan resep
e)       Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang kontruksi bangunan dan pemeliharaannya
f)        Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk memperkirakan adanya bahaya.



Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dengan klien. Menurut henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan, mulai dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri.
a)       Perawat sebagai pengganti (substitute) bagi pasien
b)       Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien
c)       Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.

C.              Teori Abdellah

Ø   Masalah keperawatan yang digambarkan eloh Abdellah :
1.       Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik yang baik
2.       Mempertahankan aktivitas, latihan fisik, istirahat dan tidur yang optimal
3.       Mencegah terjadinya kecelakaan, cedera atau trauma lain dan mencegah meluasnya infeksi
4.       Mempertahankan mekanika tubuh yang baik serta mencegah dan memperbaiki deformitas
5.       Memfasilitasi masukan oksigen ke seluruh sel tubuh
6.       Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh
7.       Mempertahankan eliminasi
8.       Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
9.       Mengenali respon-respon fisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit-patologis, fisiologis dan kompensasi
10.    Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi
11.    Mempertahankan fungsi sensorik
12.    Mengidentifikasi dan menerima ekspresi, perasaan dan reaksi positif dan negative



D.              Teori Johnson (Dorothy Johnson)
Menurut Johnson, perawat mengkaji kebutuhan klien berdasarkan kategori perilaku yang disebut subsistem perilaku yaitu :
1.    Perilaku mencari keamanan
2.    Perilaku mencari perawatan
3.    Menguasai diri sendiri dan lingkungan sesuai dengan standar internalisasi prestasi
4.    Mengakomodasi diet dengan cara yang diterima secara sosial dan cultural
5.    Mengeluarkan sampah tubuh dengan cara yang diterima secara sosial dan cultural
6.    Perilaku seksual dan identitas peran
7.    Perilaku melindungi diri sendiri
Dalam kondisi normal, klien berfungsi secara efektif di dalam lingkungannya. Akan tetapi ketika stres mengganggu adaptasi normal, perilaku klien menjadi tidak  dapat diduga dan tidak jelas. Perawat mengidentifikasi ketidakmampuan beradaptasi seperti ini dan memberikan asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

E.              Perbedaan Teori King, Newman, Watson dan Roy

1.       Teori King
King memandang bahwa klien/pasien sebagai sistem perorangan (personal system) di dalam lingkungannya, sebagai makhluk yang  mempunyai daya bereaksi (reacting beings),  makhluk yang berorientasi pada waktu(time-oriented beings), dan makhluk sosial (social beings) yang mempunyai kemampuan untuk mempersepsikan berpikir, memilih, menetapkan tujuan dan memiliki kegiatan untuk mencapai tujuan serta membuat keputusan. Keperawatan dilihat sebagai aksi, reaksi, interaksi, dan transaksi dari proses interpersonal.

King mendefinisikan keperawatan sebagai proses interaksi manusia (process of human interactions) antara perawat dan klien yang berkomunikasi untuk menentukan tujuan, mengeksplorasi  sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan, serta menyepakati sumber-sumber yang digunakan dalam mencapai tujuan. Teori King dikenal sebagai “theory of goal attainment”.

2.       Teori Betty Newman
Newman mengemukakan model sistem (system model) dalam pendidikan dan praktik keperawatan. Newman menggunakan pendekatan manusia utuh (total person approach), dengan memasukkan konsep holistik, pendekatan sistem terbuak (open system), dan konsep “stressor”.
Model menganalisis interaksi empat variabel penunjang komunitas yang meliputi fisik, psikologis, sosial kultural san spiritual. Adapun tujuan keperawatan adalah stabilitas klien dan keluarga dalam lingkungan yang dinamis.

3.       Teori  Jean Watson
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusian. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan di antaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organbisasi dan kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.


4.       Teori Sister Callista Roy
Roy memandang individu sebagai makhluk bio-psiko-sosial yang harus dilihat sebagai suatu kesatuan utuh yang secara terus-menerus berinteraksi denagn lingkungannya, berespons terhadap lingkungan dan beradaptasi dengan lingkungan. Keperawatan dilihat sebagai kegiatan atau tindakan yang ditujukan pada upaya menghilangkan stimuli dan memacu kemampuan adaptasi dari individu. Model keperawatan yang dikembangkan selanjutnya dikenal sebagai “adaption model”.

F.               Hubungan Proses Keperawatan dan Standar Praktek Keperawatan Menurut American Nurse Association

Ø   Standar keperawatan menurut American Nurses Association
Menguraikan tingkat asuhan keperawatan yang kompeten seperti yang diperlihatkan oleh proses keperawatan yang mencakup semua tindakan penting yang dilakukan oleh perawat dalam memberikan perawatan dan membentuk dasar pengambilan keputusan klinik:
1) Pengkajian: Perawat mengumpulkan data kesehatan pasien
2) Diagnosa: Perawat menganalisis data yang diperoleh melalui pengkajian untuk menentukan diagnosa
3) Identifikasi hasil: Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan secara individual pada pasien
4) Perencanaan: Perawat membuat rencana perawatan yang memuat intervensi-intervensi untukuntuk mencapai hasil yang diharapkan
5) Implementasi: Perawat mengimplementasikan intervensi-intervensi yang telah diidentifikasi dalam rencana perawatan
6) Evaluasi: Perawat mengevaluasi kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil.
Standar Kinerja Profesional
1) Kualitas perawatan: perawat secara sistematis mengevaluasi kualitas dan keefektifan praktik keperawatan
2) Penilaian kinerja: Perawat mengevaluasi praktik keperawatan dirinya sendiri dalam hubungannya dengan standar-standar praktik profesional dan negan peraturan yang relevan
3) Pendidikan: Perawat mendapatkan dan mempertahnkan pengetahuan sekarang dalam praktik keperawatan
4) Kesejawatan: Perawat memberikan kontribusi pada perkembangan profesi dari teman sejawat, kolega dan yang lainnya
5) Etik: Keputusan dan tindakan perawat atas nama pasien ditentukan dengan cara etis
6) Kolaborasi: Perawat melakukan kolaborasi dengan pasien, kerabat lain, dan pemberi perawatan kesehatan dalam memberikan perawatan pada pasien
7) Riset: Perawat menggunakan temuan riset dalam praktik









BAB III
PENUTUP

A.             Kesimpulan
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan. Ada beberapa yang mempengaruhi teori keperawatan yaitu, filosofi Nightingale, kebudayaan, pendidikan, dan ilmu keperawatan.

B.              Saran
Dalam penyusunan makalah sebaiknya mahasiswa menggunakan minimal tiga literatur untuk menghasilkan makalah yang isinya lengkap dan sebaiknya perlu ditambahkan lagi buku-buku kesehatan lainnya yang belum tersedia di perpustakaan untuk menunjang penyelesaian tugas mahasiswa.








DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zainidin, H. 2001.Dasar-dasar Keperawatan Profesional.jakarta: Widya Medika
www.wikipedia.com