woww

Jumat, 13 Juli 2012

KEPERGIAN AYAH



Tanggal 05 Mei 2012, bagi sebagian orang mungkin itu adalah tanggal cantik atau tanggal apalah karena banyak orang berbondong-bondong tuk melangsungkan pernikahan pada hari  tersbut. Tapi hari itu bagi saya merupakan hari yg menyedihkan, penuh dengan air mata, tangisan sana-sini. Yahh,, hari yg menyedihkan dan penuh dengan air mata karena hari itu tepat AYAH menghadap Sang Illahi.
Ayah didiagnosa oleh dokter terkena trauma capitis dan lebih parahnya otak kecil ayah terkena benturan saat jatuh. Penanganan terlambat sehingga nyawa ayah tidak bisa tertolong lagi. Mengapa penanganannya terlambat, kerena saat ayah jatuh blum ada tanda dan gejala yg ditampakkan kecuali jika ayah menyembunyikan rasa sakitnya setelah jatuh. Memang, ayah tidak mau merepotkan orang lain termasuk ibu.
Ayah baru diketahui jika mengalami gangguan kesehatan  ±3 minggu setelah jatuh. Ayah mulai muntah, sakit kepala bahkan keseimbangan tubuh (oleng saat jalan) mulai terganggu. Saat itu, ibu membujuk tuk dibawa ke RS tapi ayah bersikukuh pada pendiriannya tidak mau berobat ke Rs. Setelah beberapa hari, kondisi ayah terus menurun hingga pada malam Jumat, ayah mengalami koma.
Jumat pagi, saya mendapat telepon dari kakak perempuan saya mengabarkan kalau ayah dalam kondisi koma. Sontak saya menangis membayangkan kondisi ayah seperti apa. Beruntung hari itu tidak ada jadwal kuliah sehingga bisa langsung pulang menjenguk ayah.
Jarak antara Makassar dengan Enrekang yang lumayan jauh membuat saya merasa was-was. Beberapa kali telepon kakak saya masuk saat perjalanan menambah kecemasan saya. Berangkat dari Makassar sekitar jam 10.00 dan tiba di Enrekang sekitar pukul 15.30. Sesampai di sana, saya lengsung menuju RS dan ternyata ayah blum masuk juga di Rs kerena proses rujukan dari PKM yg lumayan lama.
Ayah masuk UGD sekitar pukul 17.30. Saat turun dari ambulance, air mata saya langsung menetes melihat kondisi ayah yang begitu memprihatinkan. Ayah benar-benar dalam kondisi koma.
Dari UGD, ayah masuk ICU sekitar pukul  20.00. Awal masuk ICU, kondisi ayah masih stabil namun sekitar pukul 22.00, kondisi ayah menurun. Saya diminta oleh perawat RS untuk membaca Surah Yasin saat itu juga. Pikiran saya langsung kacau dan panik memikirkan kondisi ayah saat itu. Saat membaca Yasin pun, air mata saya tidak berhenti mengalir. Setelah 3x membaca surah Yasin, akhirnya ayah menghembuskan nafas terakhir pas pukul 24.00.
Yahhh,,AYAH pergi tanpa satu katapun terucap dari bibirnya. Tidak ada pesan terakhir  yg di tinggalkan terutama buat saya. Tapi yang paling menyedihkan adalah kakak saya yg pertama. Dia tidak sempat melihat jasad terakhir ayah. Saat datang, dia hanya bisa melihat pusara ayah.
Ayah pergi dengan sejuta kenangan di hati kami. Beribu petuah dan pesan semasa hidupnya disampaikan demi kebaikan kami. Sayangnya, blum sempat saya membahagiakannya,,ayah dipanggil begitu cepat oleh YANG MAHA KUASA.
AYAH,,,I MISS YOU
TRIMA KASIH ATAS KASIH SAYANG & PENGORBANANMU SLAMA HIDUP,,,
AYAH AKAN SLALU KAMI KENANG DAN TAKKAN TERGANTIKAN OLEH SIAPAPUN
SMOGA AYAH MENDAPAT TEMPAT YANG MULIA DI SISI-NYA
AMINN YAH ROBBAL ALAMIN,,,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar